Superman Is Dead : my own story

Kamis, 13 Agustus 2009

Rasanya sudah berbulan-bulan saya tidak menulis blog ini akibat kesibukan mengisi halaman web yang lain ( termasuk ikut2an social network "fuckin' facebook ), kali ini saya ingin memaparkan opini saya tentang salah satu band lokal asal Bali : Superman Is Dead ( SID ).


Saya mengenal SID jauh sebelum mereka terkenal seperti sekarang ini. Ditahun 1995, tiga orang yang lagi mencari jati diri membentuk band beraliran punk bernama Superman's Silvergun, mereka adalah Ari Astina ( drumer ),Budi Sartika (gitar,vokal ) dan Eka Arsana(bass), dan entah kenapa kemudian merubah nama bandnya menjadi Superman Is Dead, yang katanya bermakna "tak ada orang yang sempurna", dan seiring perubahan nama band, nama personelnya pun jadi lebih dikenal menjadi Jerinx, Bobby Kool dan Eka Rock..Saya ingat saat itu tahun 1997 ketika saya menginjak kuliah, salah satu kawan di denpasar ( saya lahir dan tinggal di Singaraja--80km dari denpasar ), menghadiahi saya album perdana SID berjudul Case 15 dalam format kaset, sebelumnya saya sudah sering mendengar dan membaca nama band mereka serta kiprahnya discene-scene underground & punk denpasar melalui media koran lokal, ketika menerima rekaman album pertama SID, saya senang bukan kepalang. Dan memang komentar-komentar di media selama ini memang benar, they're bloodly talented, lagu-lagu mereka buat saya sangat bagus untuk ukuran band punk lokal, pokoknya totally punk dah, dan sampai sekarang album pertama SID itu masih saya simpan dengan baik..Sejak mendengar lagu-lagu album di Case 15 itu, saya jadi rajin mengikuti perkembangan band punk ini, termasuk sengaja berangkat ke Denpasar cuman buat nonton Superman Is Dead, sampai saking ngefansnya, saya pernah mengirim surat kealamat mereka yang lama dikuta tepatnya ditwice-toko kaset yang diatasnya ada studio latian, namun suratnya malah dibalikin pak pos ( dulu hp belon ngetrend) karna alamatnya tidak ada. Saya juga sempat main ketoko itu, tapi personelnya ngga nonggol, yang ada cuman penjaga toko kaset yang bertato doang. Kalo diitung-itung entah berapa puluh kali saya menonton konser mereka sampai saat ini, and I never boring, ada sesuatu yang menarik saya untuk tetap mendengar band ini.
Kembali ke album SID yang pertama ini yaitu Case 15, jujur, inilah album SID yang paling saya sering dengarkan, walaupun ,mungkin dari segi lirik, tidak sematang sekarang. Semua tracknya berbahasa inggris, musiknya yang cepat tapi melodius khas musik melodic core dengan raungan gitar yang tidak kalah beringas, tanpa basa-basi dengan tempo rata-rata singkat, kentara sekali kalo pada saat itu SID sangat terpengaruh NOFX, band punk asal california, malah salah satu tracknya yang berjudul F.T.W, diawali pidato Bung karno, membuat lagu ini jadi gagah. Semua pengerjaan album ini masih bersifat D.I.Y ( do it yourself ) alias dikerjain sendiri dan biaya sendiri, falsafah khas komunitas punk rock.

Ditahun 1998, Superman Is Dead meluncurkan album keduanya yang berjudul sama dengan nama bandnya : Superman Is Dead, warna cover hitam. Musiknya masih sama ngebutnya dengan album pertama, cuman sayangnya dari segi sound yang dihasilkan lumayan buruk, namun tetap aja sold out seperti halnya album pertama. Lagu yang paling menonjol dialbum ini menurut saya adalah berjudul lagi-lagi sama dengan nama bandnya : Superman Is Dead, yang menarik adalah, bagian melodi mengambil nada lagu pahlawan "gugur bunga".

Tahun 2002 SID kembali membuat album mini berjudul Bad, bad, bad sesesuai dengan single album mereka yang berjudul sama. Lagunya sendiri sedikit balada, agak berbeda dengan lagu-lagu pada album sebelumnya rat-rata yang kenceng. Tapi berkat lagu Bad-bad-bad inilah SID jadi makin dikenal seantero Bali, karena setiap hari ada saja stasiun radio yang memutar lagu ini. Dan saking larisnya album ini, sampai direkam ulang oleh sebuah perusahan rekaman diBandung yakni Spill record untuk diedarkan dipulau jawa. Sejak saat itu pula tawarn manggung makin meluas kedaerah lain diluar Bali.
Hal yang paling berkesan adalah, periode ini saya sempat kenal dengan salah satu personelnya; yakni EKA sang basis yang ternyata kos disebelah kamar kos saya ( saat itu saya sudah mulai menapaki babak baru dalam kehidupan saya : merantau), dan saya jadi sering ngobrol soal musik dengannya, dan ternyata para personel SID jauh dari kesan sombong, malah low profil, mereka menganggap sama dengan sesamanya. Nama tenar tidak membuat mereka lupa diri.
Bakat SID sampai tercium oleh salah satu major label , sony music indonesia yang sengaja datang keDenpasar buat menyaksikan sndiri konser SID, sampai akhirnya SID teken kontrak .

Album ke-4 dibawah Sony music berjudul Kuta Rock City keluar tahun 2003. Beberapa lagu dialbum sebelumnya direkam ulang. But, menurut saya, sound dialbum ini jelek sekali, kelihatan sekali kalo sound engeenernya bukan orang yang tau musik rock, sound gitarnya hampir tidak kedengaran, belum lagi cover albumnya yang mirip cover album milik MxPx , tapi walo begitu, SID merupakan band punk pertama Indonesia yang bisa menembus major label, yang selama ini hanya diisi band -band cengeng yang komersialis.


Album ke5 berjudul Hangover decade keluar ditahun 2004, but still, soundnya tidak berubah, album ini adalah album yang paling jarang saya dengarkan, tidak terlalu berkesan (sorry bro ).

Baru album ke-6 yang berjudul Black market love bergambar tengkorak bajak laut sudah mulai memperbaiki segi art cover, yah lebih baguslah dari album sebelumnya yang terkesan asal-asalan, soundnya juga bagus, tebal dan garang. Saya suka album ini, and I know every track of this album..Years of the danger adalah lagu yang gagah, ada juga lagu " marah bumi" yang bercerita tentang berbagai bencana yang melanda Indonesia saat itu, dan ada juga lagu " Kita vs mereka", tentang persatuan kaum tertindas. Yang jelas, Superman Is Dead mulai peduli dengan lingkungan, bahkan mereka getol mengkampanyekan gerakan untuk mengurangi sampah plastik

Album ke7 mereka yang baru-baru ini keluar berjudul Angels and the outsider banyak bercerita tentang hubungan mereka dengan keluarga mereka juga dengan para fansnya yang mempunyai wadah organisasi sendiri bernama Outsider, yang berarti oarang-orang diluar band SID ( OutSIDer). Kolaborasi dengan band ska Shaggy dog menghasilkan lagu yang unik berjudul " jika kita bersama". Ada juga lagu nasionalis berjudul Luka Indonesia . Saya sangat menyukai album ini karena lebih berwarna beragam topik sehingga tidak monoton, dan soundnya juga bagus, pokoknya gampang didengar, bahkan oleh pendengar awam sekalipun.
Setelah berhasil menaklukan Australia, Bulan juli 2009 Superman Is Dead berhasil menjajah Amerika dengan tampil difestival musik punk paling bergengsi didunia yaitu Vans Warped Tour, sejajar dengan band-band punk dunia yang lebih dulu tampil disini seperti Rancid, Green Day, NOFX, Offsprings, Bad Religion dan masih banyak lagi, walopun dengan kondisi yang memprihatinkan seperti yang mereka ceritakan di website resmi mereka.
Saat ini Superman Is Dead masih melanjutkan misinya sebagai pioneer punk rock, aktivitas personel juga macem-macem, Bobby dengan toko bajunya, Eka dengan websitenya, dan Jering dengan Twice barnya ( saya sempat manggung di bar ini bareng band saya " Mad Mutants" beberapa waktu lalu. Fansnya juga makin banyak, tergabung dalam Outsider, fans club SID.
Superman Is Dead telah membuktikan bahwa mereka tidak kalah dengan band-band diluar Bali, bahkan didunia sekalipun---I am proud to all of you ---


[get this widget]

straight edge documentary

Selasa, 24 Februari 2009


[get this widget]

karburator - proud

Jumat, 06 Februari 2009


[get this widget]

5 Band Rock yang mempengaruhi hidup saya

Saya mengenal musik rock pada waktu masih smp, berikut Ada 10 album band rock yang mengenalkan saya pada musik rock.


1. Scorpions ( Crazy world album )

Album scorpion ini dikenalkan oleh kakak cowok saya tertua saat dia masih pendidikan di lombok. Dia mengirimkan album ini plus my first compo. Sebelum mendengar album ini, saya biasanya hanya mendengar musik-musik pop, itupun dari radio, setelah mendengar album scorpion ini, perasaan saya langsung gelisah, inilah jenis musik yang saya cari-cari
selama ini--Dengan hit singel wind of change, album scorpion ini membuka cakrawala sekaligus mengenalkan saya terhadap musik rock.Selanjutnyasaya pun rajin mendengar hampir semua lagu-lagu Scorpions.
2. Nirvana ( Nevermind album )

Saya sangat menyukai album ketiga Nirvana ini, bahkan sampai sekarang, semua track dalam album ini sangat bagus. Album ini mengenalkan saya terhadap sisi lain musik rock yang selama ini saya tahu. Selama ini musik rock yang umumnya adalah tampilan musisinya berambut panjang, pake anting, jaket dan celana kulit, pake bedak agak menor, pokoknya glamor seperti band-band seperti Guns n' roses, metallica, poison, motley cruedan banyak lagi denagn musik yang kebanyakan bertema cinta,sedangkan Nirvana?wow jauh, boro-boro pake celana kulit,celana aja bolong-bolong, musiknya juga berisik banget dan mentah. Tapi saya suka band seperti ini, lebih kelihatan bersahaja.

3. Green Day ( Dookie album )

Green Day adalah band pioneer punk rock di era 90-an, setelah punk rock lama tidak terdengar dikalangan mainstream. Perkenalan saya terhadap Green Day pada album ini benar-benar merubah persepsi saya terhadap musik rock. Inilah musik yang benar-benar sesuai jiwa saya. Saya mengenal Green Day pada akhir masa SMA saya di tahun 1996, saat booming punk rock melanda dunia. Musik punk sangat berbeda dengan musik-musik rock yan selama ini saya kenal, yang kebanyakan berdurasi lama. Musik green day yang mewakili musik punk umumnya berdurasi sangat pendek, paling lama 2 menitan dengan tempo sangat cepat, kord gitar sederhana, tanpa ,melodi dan full ritem gitar yang dikocok dengan kasar. Sejak itu saya jadi rajin menyimak semua band yang digolongkan musik punk. Lambat laun Punk Rock menjadi falsafah hidup saya karena aliran ini sangat menjungjung tinggi gaya hidup D.I.Y atau do it yourself. Sejak itu pula saya jadi sering terlibat kegiatan maupun acara-acara underground yang diisi ban-band punk lokal sampai akhirnya saya membentuk band punk rock sendiri : KARBURATOR

4. The RAMONES

The Ramones merupakan salah satu band terbaik yang pernah saya tau, band yang mencetuskan musik punk keseluruh dunia. Saya mengkoleksi hampir semua album-album the Ramones, musiknya menginspirasi banyak orang dan banyak band dari banyak aliran rock. Salah satu band yang menginfluens band saya, bahkan saya sering membawakan lagu-lagu mereka saat -saat awal membentuk band punk, karena lagu-lagunya simpel dan sangat gampang dipelajari.

5. Minor Threat

Band pelopor straight edge ini dibentuk tahun 80'an,oleh Ian McKaye, beraliran hardcore punk. Merekalah yang mengilhami saya buat mengikuti arus Straight Edge. Sampai saat ini Minor Threat telah diakui sebagai influens band-band seperti Youth of today, gorilla biscuit, earth crisis, strife, project X,dan banyak lagi band- band yang rata-rata beraliran hardcore-


[get this widget]

Straight Edge ( SxE )

Jumat, 23 Januari 2009


Pada masa ini, musik rock kerap identik dengan gaya penganutnya yang bebas, liar, perokok, peminum, sex bebas, dan drug, tapi tahukah anda , bahwa ternyata ada jenis musik rock yang penganutnya sangat bertolak belakang dengan gaya hidup rocker umumnya. Aliran rock tersebut adalah Straight Edge atau lebih sering dikenal dengan SxE. Penganut aliran ini biasanya bergaya rambut cepak ala tentara bahkan yang lebih ekstrim plontos skin head, tanda mark "X" di punggung tangan, sangat anti rokok, alkohol, apalagi drug dan sex bebas, dengan aliran musik yang kebanyakan hardcore dan Punk.
Straight Edge sebagai sub-kultur, prinsip dan falsafah hidup, dibesarkan dalam komunitas punk/hardcore awal 80an. Istilah ini lahir dan dipopulerkan dari judul lagu yang ditulis Ian Mackaye pentolan band hardcore dari Washington DC, Minor Threat ditahun 1981. Bait lirik " I don't smoke/don't drink/don't fuck/at leats I can fucking think" dalam lagu mereka " Out of Step" adalah prinsip dasar yang enjadi acuan pola hidup positif Straight edge. Band-band straight edge ini antara lain SS Decontrol, Gorilla Biscuit, Youth of today, earth crisis, project X, Strife, Throwdown, most precious blood, dan banyak lagi..





[get this widget]

RAMONES (1974-1996 )


Jins belel, jaket kulit warna hitam, dan rambut poni. Musik minimalis: cukup tiga chord; tanpa solo gitar. Sekali gebrak, "one, two, three, four": lagu mengisi panggung. Dalam waktu tak lebih dari 30 menit, Ramones menyuguhkan tak kurang dari 20 lagu. Siapa menyangka kisah empat anak muda pengusung rock n` roll yang enerjik—belakangan disebut pelopor Punk Rock--ini mampu mempengaruhi perjalanan banyak grup musik sepanjang masa. Termasuk, grup-grup besar di zaman sekarang, seperti Metallica, Red Hot Chilli Peppers, Greenday, dan The Offsprings. Bahkan, empat kelompok musik yang disebut terakhir ini ikut ambil bagian dalam proyek Tribute to Ramones, sebuah album yang dipersembahkan buat mengenang The Ramones dan bertajuk "We`re a Happy Family"--diambil dari sebuah judul lagu Ramones. "We`re a Happy Family" dirilis Februari 2003.

Jeffrey Hymann alias Joey Ramone (vokalis Ramones, 19 Mei 1951-15 April 2001) mungkin tak akan pernah menyangka tatkala menyaksikan musik yang diusungnya dulu, kelak menjadi sebuah genre tersendiri yang identik dengan sebuah subkultur: punk rock. Padahal, saat itu, keempat pemuda di Ramones (Joey, Johnny, Dee Dee, dan Marky), cuma kepingin main musik yang mereka klaim sebagai "lain dari yang lain". Seperti dikatakan Joey Ramone pada 1974, "Kami tak mendapat apa-apa dalam musik saat ini. Kami bosan menjadi Led Zeppelin atau The Stones (Rolling Stones)". Dan, Ramones pun memainkan musik yang mereka inginkan; yang serba minimalis hingga seorang pengamat musik di AS menilai, musik Ramones sangat tak beradab dengan vokal yang konyol, lirik pendek yang diulang-ulang, serta suara gitar yang meraung-raung persis suara gergaji mesin.

Namun begitu, buat menjadi sebuah pionir dalam genre punk rock, Ramones tak serta merta menjadi "Ramones".

Joey Ramone bocah New York asli yang lahir dan tumbuh menjadi pria jangkung di kawasan Forest Hills, New York, Amerika Serikat. Dalam sebuah wawancara dalam film dokumenter "Lifestyle Ramones", ibu Joey menyebut Jeffrey kecil—nama asli Joey—sebagai bocah penurut dan sangat lucu. Tommy Erdelyi (Tommy Ramone) dikenal sebagai penggemar berat The Beatles yang lahir di Budapest, 29 Januari 1952 dan besar di Queens, New York. John Cummings (Johnny Ramone) lahir 8 Oktober 1951 sedangkan Douglas Colvin (Dee Dee Ramone) lahir 18 September 1952 di Fort Lee, Virginia, dan sempat tinggal di Berlin, Jerman

Keempat anak muda ini bertemu pertama kali saat masuk Forest Hills High School pada September 1966. Musik menyatukan mereka dan akhirnya sepakat membentuk sebuah band bernama The Ramones. Nama ini dipinjam dari Paul Ramon, nama samaran Paul McCartney, pemetik bass The Beatles, saat dia solo. Saat itu, Jeffrey ingin namanya diganti menjadi sesuatu yang lain dan terkesan keren (cool) atau bahasa anak sekarang "gue banget". Mereka pun sepakat memakai nama panggilan. Jeffrey menjadi Joey, Douglas menjadi Dee Dee, dan John menjadi Johnny. Cuma Tommy yang tetap Tommy. Semua memakai nama Ramone di belakang nama panggilan masing-masing. Pada formasi awal, Joey di posisi drum, Johnny main gitar, Dee Dee sebagai vokalis, dan seorang bernama Ritchie Ramone yang diminta untuk bermain bass. Namun Ritchie tak bertahan lama lantaran harus masuk rumah sakit jiwa. Dee Dee menggantikan posisi Ritchie dengan bermain bass. Saat itu, Tommy menjadi manajer Ramones. Lagu pertama yang ditulis Joey cs adalah "I Don’t Wanna be Loved" yang segera mengawali trend lagu-lagu Ramones yang banyak berawal dengan kata "I Wanna.." atau "I Don`t Wanna.." Semisal "I Wanna Be Sedated" atau "I Don`t Want To Live This Life" dan "I Don`t Wanna Grow Up". Ramones unjuk gigi pertama kali di Performance Studio di East 23rd Street , NY, 30 Maret 1974 yang disaksikan 30 orang. Pada Juli 1974, Tommy mengambil posisi drum sehingga Joey bisa konsentrasi pada vocal. Ramones mulai menyita perhatian publik saat mereka tampil di Max’s Kansa City dan CBGB (Country Bluegrass and Blues)—sebuah klub yang setelah Ramones pentas di sana dinobatkan sebagai klub musik underground pertama di AS. Ramones main di CBGB pada 16-17 Agustus 1974 sebagai grup pembuka Blondie. Sejak itu pula punk rock merajalela di New York. Penampilan Ramones dinanti-nanti para punkers (sebutan untuk anak punk).
Konser besar pertama Ramones berlangsung Juni 1975 saat mereka sepanggung bersama Johnny Winter di Palace Theatre di Waterbury. Dan atas usaha Bizarre yang pernah mengorbitkan Iggy Pop dan Television, album pertama Ramones keluar pada April 1976 lewat label Seymour Stein’s Sire. Album pertama Ramones yang juga bertitel Ramones diselesaikan dengan waktu kurang dari dua pekan dengan biaya cuma $ 6.400. Sebuah era baru dimulai. "Heyho Let`s Go", lirik dalam "Blizkrieg Bop&", salah satu lagu di album pertama Ramones menjadi yel-yel para punkers hingga kini Begitu juga "Gabba Gabba Hey". Marky Ramone masuk menggantikan Tommy sebagai penggebuk drum. Lirik lagu-lagu Ramones banyak menceritakan situasi sosial saat itu, seperti 53rd and 3rd atau tentang kenakalan remaja, semisal "Rock N` Roll High School" atau "Sheena Is A Punk Rocker". Dalam History of Punk Rock ditulis bahwa banyak band-band sebelum Ramones, seperti Iggy and The Stooges, MC5, Richard Hell dan The Voidoids menampilkan beberapa aspek dari punk, tetapi tak ada band yang mengkombinasikan semua unsur dalam punk hingga Ramones menyatukannya tahun 1975. Ramones memang mengisi setiap lagu dengan sedikit nada yang ditimpali frase pendek yang diulang-ulang, gitar yang berisik dengan melodi yang nyaris tidak ada dan berkutat pada three magic chord. Durasi setiap lagu rata-rata cuma dua menit. Banyak yang suka, tapi tak sedikit pula yang geleng-geleng kepala. Bahkan, saat itu tak ada satu pun major labels yang mau menerbitkan lagu-lagu Ramones. Danny Field dari A&M Record mengaku merasa jijik dan segera pergi meski baru mendengarkan setengah dari lagu Ramones. Dia mengaku sama sekali tidak tertarik dengan musik punk dan menyebutnya sebagai sebuah onggokan besar omong kosong yang tak seorang pun ingin mendekat. Ramones tak kecil hati. Lagu-lagu mereka tetap dinanti. Konser-konser mereka juga selalu padat, meski hanya digelar dalam sebuah klub malam. Bahkan, dalam sebuah penampilan di Jerman pada 1976, para anak muda setempat nekat berdiri di setiap celah yang kosong di antara empat bangku plus satu meja yang memang disediakan panitia untuk para penonton Ramones. Pada 4 Juli 1976, Ramones menggebrak public London, Inggris, yang juga ditonton personel Sex Pistols, The Clash, The Damned, Generatiion X, serta Siouxsie and the Banshees. Merekalah cikal bakal punk di Inggris yang meledak setahun kemudian. Bahkan, musik Sex Pistols disebut banyak pengamat musik sebagai lebih tidak beradab dan lebih kasar daripada Ramones. Konser di London’s Roundhouse itu pula yang menjadi salah satu aksi Ramones dengan jumlah penonton sepulub kali lipat dari yang seharusnya ada di tempat itu. Single kedua Ramones yang berjudul "I Wanna Be Your Boyfriend" diterbitkan pada Oktober 1976 disusul album kedua yang bertajuk "Ramones Leave Home". Album selanjutnya keluar nyaris dengan beda waktu sekitar setahun, yaitu "Rocket to Russia", "Road to Ruin", "It`s Alive", "End of The Century", "Pleasent Dream", "Subterranean Jungle", "Too Tough to Die", "Animal Boy", "Halfway to Sanity", serta "Ramones Mania". Hits demi hits diciptakan Ramones mengiringi album demi album yang terbit, seperti "Sheena Is A Punk Rocker", "Cretin` Hop", "Pinhead", "Now I Wanna Sniff Some Glue", "Do You Remember Rock `n Roll Radio?", "53rd and 3rd", "Rockaway Beach", dan "Psychoterapy".Ramones terus menancapkan pengaruh di jagat musik rock. James Hetfield dan Lars Ulrich, masing-masing guitar-vokal dan penggebuk drum Metallica mengakuinya. Metallica tak akan pernah ada seandainya Hetfield dan Ulrich tak menonton aksi Ramones pada pertengahan 1980-an. Saat itu, Hetfield terkesima dengan ulah Joey Cs yang tak henti-henti bernyanyi dengan jeda antara lagu demi lagu yang nyaris tidak ada—hanya diselingi komando Dee Dee yang berteriak "One, two, three, four". Hetfield pun mengutarakan niatnya ingin membentuk sebuah grup rock yang enerjik seperti Ramones. Alih-alih kayak Ramones, justru Metallica tetap dengan gaya sendiri yang mereka sebut heavy metal.

Penggemar Ramones memang bukan cuma musisi. Penulis novel misteri Stephen Kings juga menjadi salah satu fans Joey Cs. Bahkan, Kings dikabarkan menyumbangkan tulisan khusus untuk Ramones di album "Tribute to Ramones". Salah satu karya Kings yang difilmkan juga pernah diisi soundtrack lagu Ramones yang berjudul "Pet Semetary".
Album selanjutnya yang dikeluarkan Ramones, berturut-turut adalah "Brain Drain", "All The Stuff and More" (1 dan 2), "Loco Live", "Mondo Bizarro", "Acid Eaters", dan "Adios Amigos". Dee Dee sudah tak bersama Ramones saat "Mondo Bizarro" dikerjakan. Dia digantikan C.J. Ramone. Dee Dee keluar karena ingin menjadi penyanyi rap dengan nama Dee Dee King. Dee Dee lalu membentuk sebuah grup bernama Chinese Dragon dan sempat menelurkan album sendiri. Adios Amigos menjadi album terakhir Ramones yang diklaim Joey Cs sekaligus sebagai album perpisahan. Setelah itu, Ramones membubarkan diri pada 1996. Joey solo dan sempat mengeluarkan album berjudul "Don’t Worry About Me". Majalah musik, Spin, belum lama ini merilis daftar 50 grup musik terbesar. Dan Ramones menduduki posisi kedua, setelah The Beatles di posisi pertama dan sebelum Led Zeppelin yang berada di tempat ketiga. Pilihan Spin memang masih bisa diperdebatkan. Namun, menurut para redakturmya, urutan 50 grup musik terbesar itu dibuat didasarkan bahwa “Kelompok-kelompok tersebut harus memiliki lagu yang berada di puncak tangga lagu-lagu, aura yang mengubah sejarah, gaya rambut, serta mempengaruhi musik saat ini”. Ramones tak bisa disangsikan, menurut redaktur Spin, memang mampu memenuhi kualifikasi tersebut. Lagu-lagu Ramones kerap masuk tangga lagu di AS dan Inggris. Bahkan, Ramones dinobatkan sebagai grup punk pertama yang menorehkan sejumlah lagu hitsnya di tangga lagu top dunia. Di antara lagu yang tenar adalah "Sheena Is A Punk Rocker". Pada 15 April 2001 jam 14.20 waktu AS, Joey Ramone meninggal dunia di Rumah Sakit Presbyterian New York setelah berjuang keras melawan kanker limpa. Publik rock, khususnya punk berduka. Malamnya, di tengah konser U2 di Rose Garden, Portland, Oregon, vokalis U2, Bono, berbicara sejenak kepada para penonton. Dia mengatakan betapa Joey dan The Ramones telah mengubah U2 dan hidupnya sendiri melalui pesan-pesan dalam lagu Ramones yang kerap membuat jantungnya berdegup. "Saya katakan, `Saya ingin berbicara dengan kalian tentang Joey Ramone..., dan seluruh penonton berdiri bergemuruh," kata Bono sambil mengingat betapa terpananya dia waktu itu. Kepada penonton di Oregon, dia juga menceritakan bagaimana Ramones membuat Bono Cs membentuk sebuah band. Setelah itu, Bono menyanyikan karya emas Joey, "I Remember You" dari album Ramones, "Leave Home" (1977). "Yang mengejutkan adalah penonton menyanyikan lagu itu dengan seksama. Kemudian saya katakan bahwa Joey meninggal hari itu," kata Bono, seperti dikutip dari Majalah Rollingstone yang menanyakannya perihal Ramones. Di CBGB, penggemar Ramones berkumpul dan menyalakan lilin untuk Joey serta menaruh karangan bunga di depan klub para punkers itu.

Dee Dee Ramone juga meninggal dunia di rumahnya di Los Angeles, California, AS, 5 Juni 2002, saat dia berusia 49. Hasil otopsi Los Angeles County Coroner`s Office menyebutkan, Dee Dee tewas karena overdosis obat-obatan terlarang. Ramones memang meninggalkan cukup kesan di hati banyak orang dengan musik dua menitnya. Wajar kiranya Metallica, U2, Eddie Vedder, bahkan Stephen Kings merelakan waktunya untuk menggarap sebuah album yang dipersembahkan buat Ramones. Majalah Rollingstone dalam edisi April 2004 juga memasukkan Ramones sebagai satu dari 50 grup abadi sepanjang masa. Sebelumnya, pada Maret 2002, Ramones diabadikan dalam Rock n Roll Hall of Fame. Seperti dikatakan Deryck Whibley, personel SUM-41 kepada Majalah Spin, "Kepandaian Ramones adalah mereka mampu mengatakan sesuatu hanya dalam waktu dua menit."

Sumber :

http://flexiland.telkomflexi.com


[get this widget]

KARBURATOR ( 1997 - 2001)

Kamis, 22 Januari 2009


Karburator adalah band pertama saya, dibentuk pada awal-awal kuliah ditahun 1998, beberapa rekan. Formasi pertama terdiri dari temen-temen kuliah saya, ada Doel (drum ), Darmayasa (gitar) dan saya gHostut( bass &vokal ). Terpengaruh pada musik punk band-band seperti Ramones, bad religion, total chaos, green day, rancid dan sublime. Karburator sudah pernah merekam demo yang direkam di Underdog State Denpasar yang cuma diedarkan diantar komunitas underground Singaraja. Akhir tahun 1999, formasi band berubah menjadi, kocong ( gitar ), gus Div (gitar melodi), Doel (drum), dan saya tetap divokal plus bass. Karburator sudah manggung kebanyak tempat sekitaran Singaraja dan denpasar.


[get this widget]

Mad Mutants

Rabu, 14 Januari 2009


Mad Mutants adalah band lokal asal denpasar yang dibentuk pertengahan tahun 2007, beranggotakan ghostut ( vokal, gitar ) , pande ( bass ) dan Dollar ( drum ). Jenis musik band ini adalah melodic punk yang terinfluens band punk luar seperti Me first and the gimme gimmes, Bad Religion, dan Ramones. Beberapa lagu orisinil sudah sempat diciptakan, seperti Proud, boring, alone, dan loser. Mad Mutants rencananya tahun 2009 ini akan membuat album full.


[get this widget]